Sunday, August 1, 2021

Taliban : Antara Ilmu Yang Berguna Dan Ilmu Yang Tidak Berguna

 The following is a picture from earlier this week. Nine top Taliban leaders went to Beijing to meet Chinese Foreign Minister Wang Yi.

"China on Wednesday hosted a rare nine-member Taliban delegation amid its recent ascendancy in Afghanistan, with Foreign Minister Wang Yi describing the group as “a pivotal military and political force” in the country.

The delegation, led by Taliban co-founder Abdul Ghani Baradar who heads the Taliban’s political office in Doha, met with Chinese Foreign Minister Wang Yi and other officials in Tianjin, a port city around 100 km southeast of Beijing.

The visit to China is the first from the group in the wake of its gaining key ground in Afghanistan, including in Badakshan province which borders China’s western Xinjiang region."



Pesakit Mental Jumpa Doktor, Lengkap Baju Wad Psychiatry


This time around the Taliban are also engaged in high level meetings with Vladimir Putin of Russia, with Iran and also Pakistan. 

The Taliban are asking for money in exchange for not sending terrorists to cause trouble in Central Asia/Russia, China, Iran and Pakistan.  

My view is this is the only reason the Taliban are meeting E V E R Y O N E who shares a border or fears a common terrorist group. The Taliban rascals want money.

The Iranians fear the Taliban will give shelter to Iranian Pushtun and Baloch fighters. 

Pakistan now has to worry about Taliban offshoots inside Pakistan.  Plus the Taliban giving refuge to Pakistani Baloch fighters.  (Pakistani generals also dream of making more money from the Taliban again). 

The Russians fear the Taliban giving refuge to any number of Salafi terrorist groups  to infiltrate former Soviet Republics like Tajikistan, Uzbekistan, Kazakhstan, Turkmenistan and Kyrgystan.   

China worries about Turkmen-Uyghur fighters operating from inside Afghanistan. 

So indeed the Taliban can extort plenty of money from their neighbours.



As usual China is also prepared to invest billions of Dollars in Afghanistan to make Afghanistan part of the One Belt One Road initiative. If indeed the Taliban have any good sense they should embrace the Chinese with all their strength.

But look at the picture above. The nine clowns are indeed dressed like inmates at an asylum.  Those rags wrapped around their heads and their unhygienic beards and unhygienic appearances. But this is what their mothers taught them.  They are convinced they look really good. This is the way.  They suffer a serious infection of the 'ana khairun minhu' (I am better than him) virus.  There is little cure for that virus other than complete destruction of the host body. 

Dulu penjajah kulit putih langgar negara-negara dunia. Orang putih masuk ke dalam negara orang lain tanpa diundang, tanpa memohon visa atau paspot. Mereka adalah penjajah. 

Tidak ada sesiapa pun negara Asia atau Afrika yang telah pergi ke London atau Paris atau Madrid atau Amsterdam untuk menjemput orang kulit putih datang menjajah negara mereka.

Tetapi kita lihat hari ini pula sembilan pemimpin tinggi Taliban menaiki kapalterbang untuk ke Beijing untuk "menjual" negara mereka kepada orang China. Secara sukarela. Bukan saja orang China ini "makan babi" dan "kafir" tetapi mereka juga adalah komunis ateis. 

Jadi Taliban yang kononnya memperjuangkan agama entah apa yang kononnya syumul, kamil. ehsan dan entah apa lagi sanggup meletak masa depan negara mereka dalam tangan puak komunis ateis kafir China pula.

Itulah yang 'ostensible' atau yang zahir pada mata kita.  Tetapi apakah niat sebenarnya puak Taliban ini - hanya iblis dan syaitan lebih tahu.

Ok-lah after all that has been said, so what happened to islamisation of knowledge (untuk bandingan sajalah - for your comparison)? Tak ada ke Islamisation of knowledge dengan puak Taliban?  

Sudah tentu puak Taliban ini ada syariah lah, ada hudud lah, ada salafi lah, ada wahabi lah  dan banyak lagi. So what happened? Kenapa mereka tidak boleh menyelamatkan diri mereka?  At last mereka pergi mengemis kepada China komunis di Beijing juga.

Tidak ada ke mana-mana puak lebai seperti Ikhwan Muslimin atau puak 'Islamisation of knowledge' atau puak parti lebai yang boleh bantu Taliban menyelamatkan jiwa dan nyawa orang Afghanistan? Dont you have any useful knowledge that can help these psychos?

The answer is a flat NO. Because all these psychos are cut from the same cloth. Ukuran dan potongan kain untuk buat baju puak-puak ini serupa saja.

Contohnya hampir kesemua 100% pimpinan Taliban adalah graduate  daripada madrasah Darul Uloom di Deoband di India.  Begitu juga ketua parti lebai kita dulu. 




Jadi otak mereka di isi software yang sama - software yang sudah kena corrupted virus yang merosakkan hardware. Taliban ke, Deoband ke, Ikhwan ke, islami-cessation of knowledge ke, parti lebai ke - software mereka semua sudah kena virus. 

Jadi apa pun yang mereka sentuhnya akan menjadi toxic. Dan jahannam.

Tengoklah gambar di atas itu sekali lagi. Sembilan ekor Taliban pergi menadah tangan kepada orang China komunis, ateis, kafir di Beijing untuk membantu perbetulkan negara mereka. 

Afghanistan telah "merdeka" daripada British  pada tahun 1919 - sejak 102 tahun dahulu. Ok-lah pada 20th century mereka masih negara baru. Baru merdeka. Masih 'learning to crawl and then to walk'. Banyak buat silap dan terpaksa bangkit setelah beberapa kali jatuh.   Tetapi sekarang ini sudah jadi 2021 lah. Sudah lebih 102 tahun Afghanistan sudah merdeka. Mereka juga famous sebagai 'Slayer of Empires' atau 'Pembunuh Kuasa Besar'.

Tetapi sekarang mereka menjemput Empayar China pula masuk ke Afghanistan untuk menyelamatkan negara mereka.

Lihatlah gambar itu sekali lagi.   Menteri Luar China itu namanya Wang Yi.  Wang Yi telah graduate daripada Beijing International Studies University (Bachelors),  Georgetown University di Amerika Syarikat dan mendapat PhD daripada China Foreign Affairs University, Beijing.  Seorang manusia yang terpelajar.  

Jelas sekali Wang Yi telah belajar ilmu-ilmu yang berguna.

Jelas sekali sembilan ekor Taliban itu telah belajar ilmu yang tidak berguna.

The views expressed are those of the writer and do not necessarily reflect those of MMKtT.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.