Sekolah "dasar" atau "primary" school di Batam, Indonesia akan mengajar coding (computer software) dan AI (Artificial Intelligence) kepada murid sekolah "dasar".
- Pemerintah Batam siapkan penerapan coding dan AI di sekolah dasar
- bagian dari upaya pemerintah untuk siapkan Indonesia hadapi era digital
- persiapan intensif sedang dilakukan melalui pelatihan guru
- menyiapkan jumlah guru sebagai pelatih utama
- akan dimulai dari kelas IVada wacana untuk menguji sejak kelas I
- untuk memastikan teknologi dimanfaatkan secara positif
- diharapkan menjadi model nasional
My Comments : Pertama sekali orang Indonesia tidak sebut "sekolah rendah". Mereka sebut 'sekolah dasar' atau 'primary school'. Memang pun sekolah dasar adalah tahap persekolahan terawal. Oleh itu memang perlu diberi penekanan sebagai pendidikan 'dasar' atau primary education. Orang yang tak faham education pula menghina dan meremehkan persekolahan "primary" sebagai sekolah 'rendah' pula!
Pendidikan awal itu statusnya bukan "rendah" tetapi adalah pendidikan yang paling penting dan utama. Sebab itu orang yang lebih faham pendidikan namakannya 'primary education'. Indonesia merujuknya sebagai pendidikan dasar.
Anyway kalaulah murid sekolah dasar di ajar computer coding dan AI dari peringkat awal lagi maksudnya generasi akan datang di Indonesia akan lebih selesa dan mahir dalam computer coding dan AI. Who knows Indonesia boleh jadi sebuah lagi powerhouse computer software dalam dunia.
- Tapi rupanya murid sekolah Indonesia tidak diajar baca doa ini dan itu.
- Atau persiapan untuk menghadapi kehidupan di akhirat.
- Mereka juga tidak menggunakan masa yang terhad untuk baca buku Al Nawawi.
- Pemerintah Indonesia juga jimat bayar duit kepada supplier buku Nawawi.
- Pendek kata apa yang akan berlaku kepada generasi masa depan Indonesia?
- What if mereka mahir computer software, Artificial Intelligence dan technology tetapi mereka tidak tahu baca doa?
Berbanding dengan anak-anak muda yang tidak tahu computer coding atau AI dan high possibility menghadapi cabaran mencari kerja "high paying jobs" tetapi mereka boleh membaca doa? Tetapi mereka mahir berdebat pro dan kontra doa qunut dsbnya?
Kalau mereka mengajar coding dan AI agaknya siapa yang akan jadi kaya sebagai supplier buku coding dan AI itu? Agak lumayan juga kontrak cetak buku dan kontrak supply buku ke sekolah "dasar".
The views expressed are those of the writer and do not necessarily reflect those of MMKtT.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.