Between my posting Maid Rape: Rais says he didn't do it last Wednesday and the story of former maid who said she was not raped by anyone, my house was broken into. The burglars, if that's what they were, took a car and, among other things, a school bag and a little girl's toy scooter. The police are still investigating. I live in a guarded community; it was supposed to be safe.
People ask me if I thought it was something more sinister than just a break-in. I tell them let the police investigate.
Meanwhile, the Ampang Jaya police called me this morning and said they would like to take my statement, but not regarding the house invasion. There was a police report lodged with the police station against or about my blog with regards to the maid rape case. This particular report was made on January 4. There are two other police reports on this case, one lodged in Jelebu, Negri Sembilan and the other in Seremban.
I read, also this morning, an article urging Harakah, the official organ of PAS, to sue Detik, Indonesia's most influential news portal, for accusing it of deliberately misrepresenting what I had written about the maid rape case. I am reproducing the article that appeared on Harakah online here so that readers will fully understand what the fuss is all about. Those who wanted to give me credit for accusing a certain minister of raping his ex-Indonesian maid will not be too pleased with Detik News' sharp reporting:
HARAKAH KENA SAMAN DETIK NEWS!!!!
Author: CUCU TOK WAN | Posted at: 8:00 PM | |
Di sebalik saranan Mahfuz Omar agar Rais Yatim menyaman blogger UMNO yang terbabit dalam berita khabar angin Menteri Rogol Melayu, sesuatu yang lebih penting perlu dilakukan oleh Pengurusan Tertinggi PAS terutama yang membabitkan media dan jabatan komunikasinya.
Sebabnya DETIK NEWS yang menafikan amah bernama Robengah dirogol menteri yang difitnah itu, telah MENAMAKAN HARAKAH DAILY SEBAGAI PENCETUS FITNAH yang memutarbelitkan tulisan Rocky Bru.
Kabar pemerkosaan terhadap Rubingah (46) asal Banjarnegara, diramaikan salah satu situs berita oposisi Malaysia, Harakah Daily. Harakah mengklaim ada bocoran WikiLeaks terkait hal itu, seperti ditulis seorang blogger Malaysia, Rocky Bru.
Namun diduga itu pelintiran Harakah yang menjadi oposisi UMNO. Sebab, Bru tidak menyebut demikian di blognya. Seperti dilansir detikcom dari blognya, yang berjudul 'Wikileaks: Malaysian senior politician and his maid?', Bru mengatakan sejauh ini kasak-kusuk WikiLeaks adalah diskusi antar blogger. Bru yang mantan Pemimpin Redaksi The Malaysia Mail pun belum tahu apakah benar ada bocoran WikiLeaks soal kasus perkosaan ini. (DETIK NEWS)
Tindakan saman perlu diambil oleh pengurusan HARAKAH dan HARAKAH DAILY memandangkan Harakah Daily merupakan sumber wajib dan layak dipercayai tanpa perlu diragui. Apabila DETIK NEWS menuduh Harakah Daily mengincarkan fitnah dan memutarbelitkan kenyataan Rocky Bru selain mengada-adakan cerita sehingga rakyat Malaysia percaya bahawa fitnah terhadap Rais Yatim adalah benar, portal berita Indonesia itu sebenarnya telah mencacatkan dakwah Islamiyyah yang dibawa oleh Harakah Daily.
Mana mungkin sebuah harakah dan jamaah seperti Harakah Daily menggunakan fitnah sebagai alat untuk menyebarkan dakwah? Mana mungkin juga para pemimpin yang mengambil sumber daripada Harakah Daily diperhitungkan dengan fitnah yang diwujudkan oleh Harakah Daily?
Harakah Daily perlu membersihkan namanya seperti mana Rais Yatim membuat penafian bagi membersihkan namanya, selain dibantu dengan fakta-fakta serta pengakuan daripada orang gaji Rais Yatim sendiri bahawa berita tersebut hanyalah fitnah semata-mata.
Cara terbaik adalah dengan mengikut 'NASIHAT' Mahfuz Omar kepada Rais Yatim... SAMAN BALIK!!!!
http://theflyingkick.blogspot.com/2011/01/harakah-kena-saman-detik-news.html
courtesy of rocky's bru
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.